Senin, 17 Desember 2012

Waktu yang Singkat


Sempat datang walau hanya sekejap mata
Kau bawa ku merasa lebih bahagia
Dengan semua canda dan tawa
Dan ketulusan yang terpancar dari tatapan mata

Sempat ku merasa nyaman
Akan kedatangan dirimu
Mengisi hari hari kelabu
Menemani dalam kesepian

Namun kini telah kusadari
Kau pun pergi
Bersama bayang bayang yang tak kuketahui
Dan menjadi sebuah misteri di dalam hati

Layak nya duri yang menghujam
Rasa sakit di dalam dada
Saat kau ungkap yang sebenarnya
Dan kini semua kembali menjadi kelam

Hanya bisa melihat
Akan senyuman yang kau dapat bersamanya
Hanya bisa berharap
Suatu saat kau dapat berpaling darinya

Selasa, 11 Desember 2012

Sebuah Kata Untuknya

Saat senyum itu datang
Mengisi hari dengan riang
Dalam sebuah pertemuan singkat
Yang menghapus segala penat

Disaat ku sendiri
Kau datang menghampiri
Menemani dalam kesunyian
Mengukir makna dalam kehidupan

Dengan segala ketulusan
Yang terpancar dari senyuman
Dengan segala kedewasaan
Yang melenyapkan belenggu kegelapan

Layaknya cat dan kuas
Yang menghiasi putihnya kanvas
Layaknya lilin dalam kegelapan
Yang memberi dan memancarkan cahaya kehidupan

Tak tahu harus berbuat apa
Hanya dapat mengucap tanpa seribu bahasa
Berjuta rasa menjadi sebuah kata
Tuk lukiskan segala yang ada

"Terima kasih"

Selasa, 16 Oktober 2012

Tangisan


Di suatu tempat dengan belenggu kehampaan
Tanpa ada hirauan dan senyuman
Disitu aku sendiri
Duduk sendiri, dan hanya dapat berdiam diri

Hanya sebuah alunan syair bernada
Sebagai ungkapan ekspresi jiwa
Yang tertanam di dalam dada
Membusuk, menjadi tak bernyawa

Gelas berisi cairan para pendosa
Hembusan asap di hela nafas
Menjadi saksi bisu untaian sebuah rasa
Yang menodai, layaknya goresan dalam sebuah kanvas

Tak tahu harus berbuat apa
Pikiran seakan di belenggu kegelapan
Ketika emosi meluap tak beraturan
Hanya air mata yang berjatuhan di atas dada

Bagai manusia berkelamin ganda
Yang tak berarti, tak bernyawa
Yang menjadikan air mata sebagai ungkapan perasaan
Suatu hal yang menjijikan adalah sebuah tangisan

Senin, 15 Oktober 2012

Panggil Dia Cinta


Sebuah kata sederhana
Dengan jutaan makna didalamnya
Tak terpikir, tak tertebak
Layaknya lukisan abstrak

Saat kelam berganti rindu
Saat tawa menjadi pilu
Saat pikiran berbaur kegelisahan
Seperti sebuah misteri dalam kehampaan

Bagaikan malaikat yang menabur benih kebahagiaan
Ketika perasaan itu datang
Bagaikan iblis yang merenggut senyuman
Ketika perasaan itu harus pulang

Sebuah pikiran yang terus menghantui
Akan bayang bayang sosok diri
Yang selalu terngiang dalam sebuah mimpi
Dalam penantian malam berganti pagi

Tangisan berbalik senyuman
Hampa berganti kenyamanan
Ketika mata bertatap muka
Dan mulut saling berbicara

Itulah “cinta”
Tak tergambarkan, tak terlukiskan
Bagai sebuah memori dalam puisi
Dan hanya kamu dan aku dalam sebuah hati













Minggu, 14 Oktober 2012

Kehadiranmu


Layaknya gelap malam
Dengan kesunyian yang kelam
Tanpa ada naungan dan senyuman
Dalam sebuah kehidupan

Berjalan sendiri dalam kegelapan
Tanpa mengerti arah dan tujuan
Dibelenggu dalam kekelaman
Tanpa mengerti arti senyuman

Namun semua itu musnah tak berarti
Saat kau datang dan membawa arti sendiri
Membuka pintu kekelaman dalam diri ini
Dengan sebuah kunci kecil yang disebut hati

Mengganti gelap dengan terang cahaya
Mengubah hitam menjadi terang warna
Mengisi hari dengan canda
Dan saat itulah cinta itu ada

Terima kasih sudah merubah kehidupan ini
Menjadikan hidup menjadi sebuah arti
Memberi kebahagiaan dalam semua mimpi
Mengubah harapan menjadi pasti